Halo Sahabat Belajar 😊
Apakah sahabat pernah mendengar tentang Jogja Belajar?
Sebagai guru di Jogja, tentunya saya tidak asing dengan Jogja Belajar. Sebuah web yang dikembangkan oleh Balai Tekkomdik DIY dan berisi beragam konten pembelajaran. Dalam Jogja Belajar terdapat beragam konten yang dibagi ke beberapa jenis yaitu JB Budaya, JB Radio, JB Class, JB TV, dan JB Media.
Nah, kali ini saya memanfaatkan JB Media dalam pembelajaran hikayat di kelas saya. Dalam JB Media terdapat konten pembelajaran baik video, audio, animasi, infografis, dan media ajar berbasis web. Saya memilih audio untuk pembelajaran menyimak hikayat.
Situasi yang melatarbelakangi saya memilih audio dalam web Jogja Belajar adalah materi hikayat merupakan materi yang sulit. Hikayat menggunakan kata arkais (kata yang sudah jarang digunakan di masa modern ini), sisw pun jadi merasa malas jika harus membaca teks hikayat. Untuk itulah, saya memilih audio pembelajaran agar siswa dapat lebih mudah dalam memahami isi hikayat.
Tantangan yang saya hadapi saat implementasi di dalam kelas adalah mengondisikan siswa agar siswa kondusif dalam mendengarkan audio. Selain itu, pemilihan audio pembelajaran juga membutuhkan waktu yang cukup lama kaena kebanyakan audio pembelajaran tentang hikayat, tidak sesuai dengan kebahasaan hikayat yang menggunakan kata arkais. Nah, di Jogja Belajar inilah akhirnya saya menemukan audio pembelajaran yang sesuai dan dapat diimplementasikan di dalam kelas.
Aksi di dalam kelas, tentunya diawali dengan kegiatan pendahuluan, berupa salam, doa, motivasi, dan apersepsi. Saya menggunakan model pembelajaran yaitu Problem Based Learning (PBL), sebuah model yang berfokus keaktifan siswa pada pemecahan masalah yang disajikan. Dalam hal ini, siswa harus dapat memahami isi dari hikayat yang didengar. Ada beberpa sintak dalam PBL, yaitu sebagai berikut.
Komentar
Posting Komentar