Belajar Lebih Menyenangkan dengan Teka-Teki Silang

 


Halo Sahabat Belajar 😊

    Kali ini saya akan berbagi tentang pemanfaatan Teka Teki Silang (TTS) digital dalam pembelajaran di kelas. Tentunya, sahabat sudah tidak asing ya dengan TTS. Biasanya, jika kita membeli koran, akan tersedia TTS di salah satu halaman.

    Kenapa saya memakai TTS? Menurut saya, dengan menggunakan TTS mampu meningkatan motivasi belajar siswa karena permainan ini mengiringi jalannya proses pembelajaran. Di dalam kelas saya, kebanyakan siswa enggan untuk belajar secara mandiri, terlebih membaca buku pelajaran. Mereka merasa membaca buku pelajaran adalah hal yang membosankan. Bahkan, ada beberapa siswa yang meninggalkan semua buku paketnya di dalam laci. Dari hal tersebut, saya ketahui bahwa ternyata siswa saya jarang berlajar mandiri. Untuk itulah, saya mencoba menggunakan media TTS digital dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

    Dalam pelaksanaanya, saya membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Di kelas saya, ada 9 kelompok yang masing-masing kelompok terdapat 4 siswa. Pada awalnya, saya menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan. Saya perlu memastikan bahwa setiap siswa sudah memahami instruksi yang saya berikan. Materi kali ini adalah teks anekdot, yang mana ini merupakan pertemuan kedua dalam materi ini, setelah pertemuan pertama sebelumnya, mereka melihat sebuah video stand up comedy dan melakukan tanya jawab. Untuk itu, fokus dalam pembuatan TTS adalah teks anekdot.

    Masing-masing kelompok, harus membuat TTS materi anekdot dengan minimal 15 pertanyaan. Setiap siswa diperbolehkan menggunakan platform digital apapun dalam proses pembuatan TTS. Guru memberikan kebebasan sesuai dengan kemampuannya dalam mengoperasikan platform tersebut. Dalam kegiatan ini, mau tidak mau, siswa pun akan membaca buku dan sumber referensi lainnya untuk dapat membuat pertanyaan dalam TTSnya. Ada berbagai platform yang mereka gunakan, di antaranya, puzzlemaker, puzzle.org, crossword lab, x-words generator, dan eclipse crossword.

    Selesai membuat TTS digital, kemudian TTS tersebut disimpan dalam bentuk PDF lalu di print. Sekolah menyediakan printer di perpustakaan, yang dapat siswa gunakan. Hasil printout TTS tersebut, kemudian dikumpulkan ke saya selaku guru, dan saya pun menukarnya ke kelompok lain. Dalam proses ini terjadi silang kelompok untuk mengerjakan TTS yang sudah kelompok lain buat. Di akhir pembelajaran, siswa akan mendapatkan skor dari hasil pekerjaannya menjawab TTS yang sudah kelompok lain buat. Lalu, saya dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran tentang materi teks anekdot.

   Selama proses pembelajaran, saya menemui sebuah tantangan, yaitu terkadang pertanyaan yang dibuat oleh siswa kurang sesuai dengan materi yang diajarkan. Untuk itu, perlu pendampingan oleh guru selama proses pembuatan TTS sehingga pertanyaan-pertanyaan yang dibuat menjadi berkualitas.

    Dari pembelajaran menggunakan TTS tersebut, ternyata siswa merasa senang dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa menjadi mau membaca buku dan sumber referensi lain untuk dapat membuat pertanyaan dalam TTS. Siswa juga merasa tertantang dan berkompetisi dengan kelompok lain untuk menjawab soal lebih cepat. Hal ini membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.

    Semoga praktik baik saya ini, dapat menginsiprasi sahabat semuanya. Selamat mencoba.

-Annisa Nurrahmawati-

Praktik baik yang saya laksanakan dapat dilihat dalam video berikut.




Komentar